13 April 2017

Tondo Maos, Minim Sarana Dengan Cita-cita Selangit

Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Di antaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi, maka perpustakaan pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan ke pemustakanya.

Desa Tondowulan adalah salah satu desa yang memiliki perpustakaan. Pada tahun 2017 ini, Perpustakaan Desa Tondo Maos Desa Tondowulan digandeng oleh Perpuseru Indonesia untuk menjalankan program perpuseru. Dengan prioritas memberdayakan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan utama tentunya meningkat kualitas hidup masyarakat.
Keberadaan Perpusdes Tondo Maos saat ini sangat minim. Pertama, jangankan gedung punya sendiri, ruanganpun masih sangat kecil. Ruangan masih bersatu dengan kantor Pemerintah Desa. Oleh Kepala Desa, sekarang diberikan ruangan dengan ukuran tiga meter kali empat meter. 
Kedua, Buku. Perpusdes Tondo Maos sampai saat ini hanya memiliki koleksi buku dari bantuan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur. Dari sisi isi buku, koleksi perpusdes Tondo Maos lebih dominan pada ilmu terapan, seperti pertanian, perikanan. Ilmu agama dan pengetahuan umum. Dan sangat kurang tentang dunia pendidikan untuk usia anak sekolah. 
Ketiga, sumber daya manusia yang masih nol. Dari tujuh orang pengelola harian tidak ada satupun yang memiliki latar belakang pendidikan tentang perpustakaan. Paling tinggi hanya lulusan SLTA. SDM yang memiliki pengetahuan tentang IT hanya satu orang yang memiliki kemampuan boleh dikatakan cukup. Dua orang lainnya sedang menuju cukup. Sementara yang empat orang masih belum kenal (kecuali diperkenalkan kemarin saat mengikuti pelatihan TIK). Bahkan dengan gawai pun masih baru mengenal.
Keempat, Masyarakat. Bukan mudah mengubah kesan masyarakat terhadap perpustakaan. Yang secara klasik tetap dan terus berhubungan dengan buku dan buku. Kegiatan di perpustakaan hanyalah membaca dan membaca. Selain itu juga memiliki tantangan dengan dunia usaha warkop wifi, warkop dengan fasilitas free wi-fi. Perpusdes Tondo Maos bersebelahan dengan warkop wi-fi. Dengan keberadaan Perpusdes Tondo Maos yang memiliki jaringan wi-fi seakan kami dianggap sebagai penghambat sumber penghasilan mereka.
Dengan kondisi seperti di atas, kami pengelola Perpusdes Tondo Maos bukannya lemah motivasi. Tetapi hal tersebut memberikan kami semangat untuk maju dan berkembang. Tantangan dan rintangan adalah semangat untuk maju terus dan berkelanjutan. Tiada ada jalan usaha ke keberhasilan itu tanpa hambatan, tetapi dengan adanya itu membuat kita berhati-hati dalam memilih metode. Yang pada akhirnya berharap hasil positif bahwa perpusdes Tondo Maos yang berada di Desa Tondowulan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama masyarakat desa Tondowulan meskipun tak menutup untuk peluang bagi masyarakat di desa sekitar Desa Tondowulan. (@mbahuntung).
Sumber : http://perpusdestondomaos.blogspot.co.id/2017/04/tondo-maos-minim-sarana-dengan-cita.html

Tidak ada komentar: