18 September 2017

Slide Pentas Malam Gugah Budaya Desa Tondowulan

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN KONSENTRASI BAGI ADIK DIDIK

Perpusdes Tondo Maos berada di Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Sebuah desa yang baru memiliki sarana pendidikan dasar. Belum ada sekolah tingkat menengah atas. Dan lingkungan pendidikan yang belum memiliki fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diakses oleh peserta didik. Hal ini memberikan semangat bagi pengelola Perpusdes Tondo Maos untuk mengadakan kegiatan Pelatihan Komputer Dasar bagi peserta didik yang saat ini duduk di kelas lima hingga kelas tujuh.


Dasar lain yang sangat memberikan semangat adalah tingkat perkembangan kecerdasan anak perlu dibangun sejak dini. Kekuatan mental perlu dipupuk dan dikembangkan. Sejak dini sudah seharusnya untuk diajarkan bagaimana berkonsentrasi pada satu kegiatan agar proses tranformasi ilmu lebih besar terserap. Sehingga bukan saja kami menitikberatkan pada tranformasi keilmuan tentang komputer tetapi kami juga merambah pada pendidikan mental.
Maka pada pertengahan Juni, Perpusdes Tondo Maos menyebarkan pengumuman kepada masyarakat secara umum dan melakukan advokasi ke dunia pendidikan terutama ke Kepala SDN Tondowulan 1 dan SDN Tondowulan 2. Sedangkan media sosial yang kami gunakan untuk penyebaran informasi yaitu facebook melalui akun Perpusdes Tondo Maos. Hasil promosi ini berhasil menyerap 47 peserta didik yang terdiri atas : 23 peserta didik dari SDN Tondowulan 1, 17 peserta dari SDN Tondowulan 2, 3 dari SMPN Plandaan 2, 2 dari MI Nizhomiyah, 1 dari MTs Riyadlatul Fallah, dan 1 dari MTs Al-Ikhlas.
Mengawali persiapan kegiatan, pada tanggal 30 Juni 2017, peserta didik kami kumpulkan bersama untuk pembagian kelompok belajar, penggalian kemampuan dasar tentang komputer, dan kekuatan minat untuk belajar tentang komputer. Dalam pertemuan ini kami ketahui bahwa mereka, calon peserta didik komputer dasar tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang komputer dan juga tidak ada yang memiliki komputer atau laptop pribadi. Untuk memberikan motivasi kepada calon peserta didik, kami juga mengundang Mas Akro dan Mas Akmal (fasilitator Perpuseru Kabupaten Jombang).
Dengan memperhatikan tingkat pencapaian yang maksimal dan juga melakukan penelitian mengenai metode penyampaian, maka peserta didik yang berjumlah 47 adik-adik tersebut kami bagi dalam empat kelompok dengan pertemuan selama  dua jam setiap pertemuan per hari per kelompok. Dan pertemuan hanya sekali dalam satu minggu setiap kelompoknya.
Guna mencapai tujuan pembelajaran, pengelola Perpusdes Tondo Maos menggunakan metode Ceramah dan tanya jawab dengan dibantu media slide proyektor (aset milik pemdes yang berikutnya pengelolaannya diserahkan ke perpusdes). Materi yang diajarkan tentang komputer yaitu bagian-bagian komputer. Tentang Perangkat keras, perangkat lunak dan pemakai. Keseluruhan dijadwalkan dalam empat pertemuan materi dan satu pertemuan tes akhir untuk tingkat pencapaian dan koreksi terhadap sistem pembelajaran.
Apa yang kami lakukan selama pelatihan? Fleksibelitas merupakan proses pembelajaran yang kami terapkan. Pengelola perpusdes menanamkan fokus belajar dengan tidak memperkenankan peserta didik untuk menulis sama sekali tentang materi. Kami juga mengkondisikan suasana pembelajaran adalah suasana pertemanan dengan bermain contoh dan kasus. Hal ini pula untuk memperhatikan tingkat konsentrasi peserta didik. Tutor juga mengarahkan ke peserta untuk berani bertanya, berani menjawab, berani tampil menjelaskan. Hal ini untuk memupuk rasa percaya diri peserta didik. Dengan asumsi bahwa dengan seringnya diajak beraktivitas aktif maka mereka akan lebih memperhatikan penyampaian materi dan tentunya akan merasa malu jika saat disuruh berbicara tapi tidak mengerti. Bagi peserta didik yang lambat mengerti, tutor akan membimbing pada pemahaman dengan cara yang lebih sederhana.
Apa yang kami peroleh sebagai feedback kegiatan? Hasil dari perhitungan prosentase setelah post test diketahui bahwa 50 % dari 18 peserta test memperoleh hasil 60 ke atas. 22 prosen memperoleh nilai 55, dan 28 prosen peserta memperoleh nilai 50 ke bawah. Apakah ini merupakan hasil yang jelek? Menindaklanjuti hasil ini maka perpusdes melihat kembali tingkat kesalahan para peserta test dengan tingkat kehadirannya. Hasilnya ditemukan korelasi bahwa kesalahan jawaban peserta lebih didominasi pada ketidakhadiran pada waktu materi itu tidak dia ikuti.
Sebagai tinjauan ulang bahwa menerapkan pembelajaran dengan model peserta didik tidak diperbolehkan menulis cukup efektif untuk meningkatkan dan melatih konsentrasi dan mengasah kecerdasan peserta didik pada usia anak-anak. Tetapi hal ini juga perlu didukung dengan pemberian materi berupa print out agar peserta didik dapat mempelajari lagi di rumah agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Sementara untuk meningkatkan mental, kepercayaan diri sangat perlu sering dihadapkan pada kegiatan di luar kegiatan pembelajaran biasa. Misal kegiatan lomba membaca puisi di depan umum atau seperti yang pernah kami lakukan yaitu dengan dihadirkan dan tampilkan mereka dalam kegiatan perpuseru seperti stackholder meeting.
Ke depan harapannya bahwa Perpusdes Tondo Maos mampu mendukung mencetak hasil prima dari lulusan lembaga pendidikan yang ada di Desa Tondowulan dan peserta didik lembaga pendidikan lain yang dari Desa Tondowulan agar yang selama ini mengalami ketertinggalan masalah teknologi informasi dan komunikasi serta rasa minder yang mereka alami di luar tidak terjadi lagi.
Untuk pembaca yang peduli dengan model pembelajaran, ini mungkin suatu ide awal untuk bahan bagi penelitian lanjutan. Ayo kita kembangkan!
Penulis
Untung
(PIC dan Tutor di Perpusdes Tondo Maos)

20 Mei 2017

KEPALA DESA SAMPAIKAN INFORMASI ALOKASI DANA DESA TAHUN 2017



Kamis, 18 April 2017 bertempat balai desa Tondowulan, Kepala Desa Tondowulan menyampaikan tentang Alokasi Dana Desa tahun 2017 ke lembaga pengguna anggaran dan tokoh masyarakat. Dalam Penyampaian ini Kepala Desa didampingi oleh Ibu Camat Plandaan, Ibu Wiwik Mardiyanti, Kasie Pemerintahan Kecamatan Plandaan (Bpk. Hariyanto), Babinsa Desa Tondowulan (Bpk. Koso), dan Bhabinkamtibmas Desa Tondowulan (Bpk. Bambang Mulyono). Dari unsur kelembagaan desa yang diundang pada kesempatan ini yaitu BPD, RT/RW, Majelis Taqlim, Taqmir Masjid/Musholla, Penjaga Makam dan unsur Pemerintahan Desa sendiri serta dari tokoh masyarakat.

Pada tahun 2017 ini ADD (Alokasi Dana Desa) yang masuk ke rekening kas desa sebesar Rp. 396.784.481,09 (tiga ratus Sembilan puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu empat ratus delapan puluh satu koma nol Sembilan rupiah). Pada Tahap Pertama ini yang telah masuk ke rekening kas desa sebesar Rp. 198.392.200,- (seratus Sembilan puluh delapan juta tiga ratus Sembilan puluh dua ribu dua ratus rupiah). Anggaran ADD sebesar itu sesuai dengan Peraturan Desa Tondowulan No 4 Tahun 2017 dialokasikan untuk:
1.       Pembayaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan sebesar Rp. 238.062.000,-
2.       Kegiatan Operasional Pemerintahan Desa sebesar Rp. 33.977.481,09
3.       Tunjangan dan Operasinal BPD sebesar Rp. 16.000.000,-
4.       Kegiatan operasional RT/RW sebesar Rp. 17.400.000,-
5.       Bantuan Majelis Taqlim/Kelompok pengajian masyarakat sebesar Rp. 10.000.000,-
6.       Bantuan Taqmir/Pengurus tempat peribadatan sebesar Rp. 12.000.000,-
7.       Bantuan insentif Juru Kunci sebesar Rp. 3.000.000,-
8.       Pembangunan Fisik (Drainase di RT 018) sebesar Rp. 61.345.000,-



Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan bahwa pada tahun ini semua anggaran dijalankan dengan transparan. Seluruh masyarakat dapat mengetahui besaran sumber anggaran dan penggunaannya sesuai dengan APBDes yang ditetapkan. Masyarakat dapat melihat melalui banner yang dipasang di depan Kantor Desa. Selain itu kepada lembaga penerima juga menyampaikan bahwa pihak pemerintah desa khususnya Kepala Desa tidak memotong anggaran yang diterimakan kepada lembaga. Tetapi lembaga mempunyai kewajiban untuk membayar pajak sesuai penggunaan anggaran dan ketentuannya serta wajib untuk membuat SPJ (surat pertanggungjawaban) penggunaan anggaran. Berkaitan dengan kewajiban lembaga, kepala desa menyampaikan agar lembaga berhubunngan dengan pelaksana kegiatan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Camat Plandaan. Dalam kesempatan ini Ibu Wiwik Mardiyanti memberikan penguatan pembenaran terhadap yang disampaikan oleh kepala desa tentang kewajiban lembaga terhadap pembayaran pajak dan SPJ agar pengajuan tahap ke-dua segera dapat dilakukan. Ibu Wiwik juga menyampakan tentang pentingnya gotong royong yang diselenggarakan dalam kegiatan pembangunan fisik di desa.

13 April 2017

Tondo Maos, Minim Sarana Dengan Cita-cita Selangit

Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Di antaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi, maka perpustakaan pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan ke pemustakanya.

Desa Tondowulan adalah salah satu desa yang memiliki perpustakaan. Pada tahun 2017 ini, Perpustakaan Desa Tondo Maos Desa Tondowulan digandeng oleh Perpuseru Indonesia untuk menjalankan program perpuseru. Dengan prioritas memberdayakan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan utama tentunya meningkat kualitas hidup masyarakat.
Keberadaan Perpusdes Tondo Maos saat ini sangat minim. Pertama, jangankan gedung punya sendiri, ruanganpun masih sangat kecil. Ruangan masih bersatu dengan kantor Pemerintah Desa. Oleh Kepala Desa, sekarang diberikan ruangan dengan ukuran tiga meter kali empat meter. 
Kedua, Buku. Perpusdes Tondo Maos sampai saat ini hanya memiliki koleksi buku dari bantuan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur. Dari sisi isi buku, koleksi perpusdes Tondo Maos lebih dominan pada ilmu terapan, seperti pertanian, perikanan. Ilmu agama dan pengetahuan umum. Dan sangat kurang tentang dunia pendidikan untuk usia anak sekolah. 
Ketiga, sumber daya manusia yang masih nol. Dari tujuh orang pengelola harian tidak ada satupun yang memiliki latar belakang pendidikan tentang perpustakaan. Paling tinggi hanya lulusan SLTA. SDM yang memiliki pengetahuan tentang IT hanya satu orang yang memiliki kemampuan boleh dikatakan cukup. Dua orang lainnya sedang menuju cukup. Sementara yang empat orang masih belum kenal (kecuali diperkenalkan kemarin saat mengikuti pelatihan TIK). Bahkan dengan gawai pun masih baru mengenal.
Keempat, Masyarakat. Bukan mudah mengubah kesan masyarakat terhadap perpustakaan. Yang secara klasik tetap dan terus berhubungan dengan buku dan buku. Kegiatan di perpustakaan hanyalah membaca dan membaca. Selain itu juga memiliki tantangan dengan dunia usaha warkop wifi, warkop dengan fasilitas free wi-fi. Perpusdes Tondo Maos bersebelahan dengan warkop wi-fi. Dengan keberadaan Perpusdes Tondo Maos yang memiliki jaringan wi-fi seakan kami dianggap sebagai penghambat sumber penghasilan mereka.
Dengan kondisi seperti di atas, kami pengelola Perpusdes Tondo Maos bukannya lemah motivasi. Tetapi hal tersebut memberikan kami semangat untuk maju dan berkembang. Tantangan dan rintangan adalah semangat untuk maju terus dan berkelanjutan. Tiada ada jalan usaha ke keberhasilan itu tanpa hambatan, tetapi dengan adanya itu membuat kita berhati-hati dalam memilih metode. Yang pada akhirnya berharap hasil positif bahwa perpusdes Tondo Maos yang berada di Desa Tondowulan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama masyarakat desa Tondowulan meskipun tak menutup untuk peluang bagi masyarakat di desa sekitar Desa Tondowulan. (@mbahuntung).
Sumber : http://perpusdestondomaos.blogspot.co.id/2017/04/tondo-maos-minim-sarana-dengan-cita.html