23 November 2017
22 November 2017
19 September 2017
18 September 2017
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN KONSENTRASI BAGI ADIK DIDIK
Perpusdes Tondo Maos
berada di Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Sebuah desa
yang baru memiliki sarana pendidikan dasar. Belum ada sekolah tingkat menengah
atas. Dan lingkungan pendidikan yang belum memiliki fasilitas teknologi informasi
dan komunikasi yang dapat diakses oleh peserta didik. Hal ini memberikan
semangat bagi pengelola Perpusdes Tondo Maos untuk mengadakan kegiatan
Pelatihan Komputer Dasar bagi peserta didik yang saat ini duduk di kelas lima
hingga kelas tujuh.
Dasar lain yang sangat
memberikan semangat adalah tingkat perkembangan kecerdasan anak perlu dibangun
sejak dini. Kekuatan mental perlu dipupuk dan dikembangkan. Sejak dini sudah
seharusnya untuk diajarkan bagaimana berkonsentrasi pada satu kegiatan agar
proses tranformasi ilmu lebih besar terserap. Sehingga bukan saja kami
menitikberatkan pada tranformasi keilmuan tentang komputer tetapi kami juga
merambah pada pendidikan mental.
Maka pada pertengahan
Juni, Perpusdes Tondo Maos menyebarkan pengumuman kepada masyarakat secara umum
dan melakukan advokasi ke dunia pendidikan terutama ke Kepala SDN Tondowulan 1
dan SDN Tondowulan 2. Sedangkan media sosial yang kami gunakan untuk penyebaran
informasi yaitu facebook melalui akun Perpusdes Tondo Maos. Hasil promosi ini
berhasil menyerap 47 peserta didik yang terdiri atas : 23 peserta didik dari
SDN Tondowulan 1, 17 peserta dari SDN Tondowulan 2, 3 dari SMPN Plandaan 2, 2
dari MI Nizhomiyah, 1 dari MTs Riyadlatul Fallah, dan 1 dari MTs Al-Ikhlas.
Mengawali persiapan
kegiatan, pada tanggal 30 Juni 2017, peserta didik kami kumpulkan bersama untuk
pembagian kelompok belajar, penggalian kemampuan dasar tentang komputer, dan
kekuatan minat untuk belajar tentang komputer. Dalam pertemuan ini kami ketahui
bahwa mereka, calon peserta didik komputer dasar tidak memiliki pengetahuan
sama sekali tentang komputer dan juga tidak ada yang memiliki komputer atau
laptop pribadi. Untuk memberikan motivasi kepada calon peserta didik, kami juga
mengundang Mas Akro dan Mas Akmal (fasilitator Perpuseru Kabupaten Jombang).
Dengan memperhatikan
tingkat pencapaian yang maksimal dan juga melakukan penelitian mengenai metode
penyampaian, maka peserta didik yang berjumlah 47 adik-adik tersebut kami bagi
dalam empat kelompok dengan pertemuan selama
dua jam setiap pertemuan per hari per kelompok. Dan pertemuan hanya
sekali dalam satu minggu setiap kelompoknya.
Guna mencapai tujuan
pembelajaran, pengelola Perpusdes Tondo Maos menggunakan metode Ceramah dan
tanya jawab dengan dibantu media slide proyektor (aset milik pemdes yang
berikutnya pengelolaannya diserahkan ke perpusdes). Materi yang diajarkan
tentang komputer yaitu bagian-bagian komputer. Tentang Perangkat keras,
perangkat lunak dan pemakai. Keseluruhan dijadwalkan dalam empat pertemuan
materi dan satu pertemuan tes akhir untuk tingkat pencapaian dan koreksi
terhadap sistem pembelajaran.
Apa yang kami lakukan
selama pelatihan? Fleksibelitas merupakan proses pembelajaran yang kami
terapkan. Pengelola perpusdes menanamkan fokus belajar dengan tidak memperkenankan
peserta didik untuk menulis sama sekali tentang materi. Kami juga
mengkondisikan suasana pembelajaran adalah suasana pertemanan dengan bermain
contoh dan kasus. Hal ini pula untuk memperhatikan tingkat konsentrasi peserta
didik. Tutor juga mengarahkan ke peserta untuk berani bertanya, berani
menjawab, berani tampil menjelaskan. Hal ini untuk memupuk rasa percaya diri
peserta didik. Dengan asumsi bahwa dengan seringnya diajak beraktivitas aktif
maka mereka akan lebih memperhatikan penyampaian materi dan tentunya akan
merasa malu jika saat disuruh berbicara tapi tidak mengerti. Bagi peserta didik
yang lambat mengerti, tutor akan membimbing pada pemahaman dengan cara yang
lebih sederhana.
Apa yang kami peroleh
sebagai feedback kegiatan? Hasil dari perhitungan prosentase setelah post test
diketahui bahwa 50 % dari 18 peserta test memperoleh hasil 60 ke atas. 22
prosen memperoleh nilai 55, dan 28 prosen peserta memperoleh nilai 50 ke bawah.
Apakah ini merupakan hasil yang jelek? Menindaklanjuti hasil ini maka perpusdes
melihat kembali tingkat kesalahan para peserta test dengan tingkat
kehadirannya. Hasilnya ditemukan korelasi bahwa kesalahan jawaban peserta lebih
didominasi pada ketidakhadiran pada waktu materi itu tidak dia ikuti.
Sebagai tinjauan ulang
bahwa menerapkan pembelajaran dengan model peserta didik tidak diperbolehkan
menulis cukup efektif untuk meningkatkan dan melatih konsentrasi dan mengasah
kecerdasan peserta didik pada usia anak-anak. Tetapi hal ini juga perlu
didukung dengan pemberian materi berupa print out agar peserta didik dapat
mempelajari lagi di rumah agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Sementara untuk
meningkatkan mental, kepercayaan diri sangat perlu sering dihadapkan pada kegiatan
di luar kegiatan pembelajaran biasa. Misal kegiatan lomba membaca puisi di
depan umum atau seperti yang pernah kami lakukan yaitu dengan dihadirkan dan
tampilkan mereka dalam kegiatan perpuseru seperti stackholder meeting.
Ke depan harapannya
bahwa Perpusdes Tondo Maos mampu mendukung mencetak hasil prima dari lulusan
lembaga pendidikan yang ada di Desa Tondowulan dan peserta didik lembaga
pendidikan lain yang dari Desa Tondowulan agar yang selama ini mengalami
ketertinggalan masalah teknologi informasi dan komunikasi serta rasa minder
yang mereka alami di luar tidak terjadi lagi.
Untuk pembaca yang peduli dengan model pembelajaran, ini mungkin suatu ide awal untuk bahan bagi penelitian lanjutan. Ayo kita kembangkan!
Penulis
Untung
(PIC dan Tutor di
Perpusdes Tondo Maos)
12 September 2017
10 September 2017
20 Mei 2017
KEPALA DESA SAMPAIKAN INFORMASI ALOKASI DANA DESA TAHUN 2017
Kamis, 18 April
2017 bertempat balai desa Tondowulan, Kepala Desa Tondowulan menyampaikan
tentang Alokasi Dana Desa tahun 2017 ke lembaga pengguna anggaran dan tokoh
masyarakat. Dalam Penyampaian ini Kepala Desa didampingi oleh Ibu Camat
Plandaan, Ibu Wiwik Mardiyanti, Kasie Pemerintahan Kecamatan Plandaan (Bpk.
Hariyanto), Babinsa Desa Tondowulan (Bpk. Koso), dan Bhabinkamtibmas Desa
Tondowulan (Bpk. Bambang Mulyono). Dari unsur kelembagaan desa yang diundang
pada kesempatan ini yaitu BPD, RT/RW, Majelis Taqlim, Taqmir Masjid/Musholla,
Penjaga Makam dan unsur Pemerintahan Desa sendiri serta dari tokoh masyarakat.
Pada tahun 2017
ini ADD (Alokasi Dana Desa) yang masuk ke rekening kas desa sebesar Rp.
396.784.481,09 (tiga ratus Sembilan puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh
empat ribu empat ratus delapan puluh satu koma nol Sembilan rupiah). Pada Tahap
Pertama ini yang telah masuk ke rekening kas desa sebesar Rp. 198.392.200,-
(seratus Sembilan puluh delapan juta tiga ratus Sembilan puluh dua ribu dua
ratus rupiah). Anggaran ADD sebesar itu sesuai dengan Peraturan Desa Tondowulan
No 4 Tahun 2017 dialokasikan untuk:
1. Pembayaran
Penghasilan Tetap dan Tunjangan sebesar Rp. 238.062.000,-
2. Kegiatan
Operasional Pemerintahan Desa sebesar Rp. 33.977.481,09
3. Tunjangan
dan Operasinal BPD sebesar Rp. 16.000.000,-
4. Kegiatan
operasional RT/RW sebesar Rp. 17.400.000,-
5. Bantuan
Majelis Taqlim/Kelompok pengajian masyarakat sebesar Rp. 10.000.000,-
6. Bantuan
Taqmir/Pengurus tempat peribadatan sebesar Rp. 12.000.000,-
7. Bantuan
insentif Juru Kunci sebesar Rp. 3.000.000,-
8. Pembangunan
Fisik (Drainase di RT 018) sebesar Rp. 61.345.000,-
Dalam
sambutannya, Kepala Desa menyampaikan bahwa pada tahun ini semua anggaran
dijalankan dengan transparan. Seluruh masyarakat dapat mengetahui besaran sumber
anggaran dan penggunaannya sesuai dengan APBDes yang ditetapkan. Masyarakat
dapat melihat melalui banner yang dipasang di depan Kantor Desa. Selain itu
kepada lembaga penerima juga menyampaikan bahwa pihak pemerintah desa khususnya
Kepala Desa tidak memotong anggaran yang diterimakan kepada lembaga. Tetapi
lembaga mempunyai kewajiban untuk membayar pajak sesuai penggunaan anggaran dan
ketentuannya serta wajib untuk membuat SPJ (surat pertanggungjawaban) penggunaan
anggaran. Berkaitan dengan kewajiban lembaga, kepala desa menyampaikan agar
lembaga berhubunngan dengan pelaksana kegiatan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Camat
Plandaan. Dalam kesempatan ini Ibu Wiwik Mardiyanti memberikan penguatan
pembenaran terhadap yang disampaikan oleh kepala desa tentang kewajiban lembaga
terhadap pembayaran pajak dan SPJ agar pengajuan tahap ke-dua segera dapat
dilakukan. Ibu Wiwik juga menyampakan tentang pentingnya gotong royong yang
diselenggarakan dalam kegiatan pembangunan fisik di desa. 13 April 2017
Tondo Maos, Minim Sarana Dengan Cita-cita Selangit
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting.
Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa.
Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki
setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk
memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Di antaranya
melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi
bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita
peroleh melalui perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi, maka
perpustakaan pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan ke
pemustakanya.
Desa Tondowulan adalah salah satu desa yang memiliki perpustakaan. Pada
tahun 2017 ini, Perpustakaan Desa Tondo Maos Desa Tondowulan digandeng
oleh Perpuseru Indonesia untuk menjalankan program perpuseru. Dengan
prioritas memberdayakan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi. Tujuan utama tentunya meningkat kualitas hidup
masyarakat.
Keberadaan Perpusdes Tondo Maos saat ini sangat minim. Pertama,
jangankan gedung punya sendiri, ruanganpun masih sangat kecil. Ruangan
masih bersatu dengan kantor Pemerintah Desa. Oleh Kepala Desa, sekarang
diberikan ruangan dengan ukuran tiga meter kali empat meter.
Kedua, Buku. Perpusdes Tondo Maos sampai saat ini hanya memiliki koleksi
buku dari bantuan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur. Dari sisi isi buku,
koleksi perpusdes Tondo Maos lebih dominan pada ilmu terapan, seperti
pertanian, perikanan. Ilmu agama dan pengetahuan umum. Dan sangat kurang
tentang dunia pendidikan untuk usia anak sekolah.
Ketiga, sumber daya manusia yang masih nol. Dari tujuh orang pengelola
harian tidak ada satupun yang memiliki latar belakang pendidikan tentang
perpustakaan. Paling tinggi hanya lulusan SLTA. SDM yang memiliki
pengetahuan tentang IT hanya satu orang yang memiliki kemampuan boleh
dikatakan cukup. Dua orang lainnya sedang menuju cukup. Sementara yang
empat orang masih belum kenal (kecuali diperkenalkan kemarin saat
mengikuti pelatihan TIK). Bahkan dengan gawai pun masih baru mengenal.
Keempat, Masyarakat. Bukan mudah mengubah kesan masyarakat terhadap
perpustakaan. Yang secara klasik tetap dan terus berhubungan dengan buku
dan buku. Kegiatan di perpustakaan hanyalah membaca dan membaca. Selain
itu juga memiliki tantangan dengan dunia usaha warkop wifi, warkop
dengan fasilitas free wi-fi. Perpusdes Tondo Maos bersebelahan dengan
warkop wi-fi. Dengan keberadaan Perpusdes Tondo Maos yang memiliki
jaringan wi-fi seakan kami dianggap sebagai penghambat sumber
penghasilan mereka.
Sumber : http://perpusdestondomaos.blogspot.co.id/2017/04/tondo-maos-minim-sarana-dengan-cita.html
Langganan:
Postingan (Atom)